Rabu, 06 Juli 2011

The Love Story Begin



Pertengahan April 2010 lalu...
Seminggu setelah ulang tahun saya yang ke 26, saya menerima sebuah message di FB dari seorang pria yang nggak saya kenal sebelumnya.
Di message itu pria yang dari propicnya tampak chubby dan hitam manis ini say "hi" dan mengajak berkenalan.
Klasik banget yak?
Tapi itulah awal cerita saya dengan Bimo Sinatriya a.k.a Panda.

Well, sebelum menerima ajakannya buat kenalan, saya tengok dulu profilnya.
Secara ya, di FB juga banyak cowok-cowok yang 'aneh-aneh'.
Setelah saya liat profilnya dan saya rasa Panda adalah orang yang 'normal', ga aneh-aneh dan dari profilnyapun tampak pria yang sholeh dan alim, maka sayapun menerima ajakannya buat kenalan.
Nggak ada salahnya kan nambah temen di FB?!
Selain itu juga Panda orangnya chubby. Saya suka cowok chubby yang tembem-tembem, gendut, gemesin. Hehehe...
Usut punya usut, Panda tau profil saya dari group Xtra-L Community Indonesia. Jadi ternyata kami sama-sama anggota Xtra-L.

Singkat cerita, setelah beberapa kali bales-balesan message, akhirnya Panda ijin untuk minta nomer HP saya dan nggak lama kemudian kami mulai ber-SMS-an trus selanjutnya lanjut ngobrol di telpon.
Nggak seperti cowok-cowok pada umunya yang kalo ngajak kenalan langsung main hantam, Panda beda. Sejak awal ngajak kenalan, minta nomer telpon, mau SMS, sampe pas mau telpon, Panda selalu dengan sopan minta ijin dulu.

Pertama kali HP saya berdering karna telpon dari Panda, saya deg-degan.
Iya, ini bukan pertama kalinya saya ditelpon cowok, tapi nggak tau kenapa kali itu saya cukup deg-degan.
Dan sepersekian detik sebelum saya tekan tombol "answer", di kepala dan telinga saya seperti terbayang bagaimana suara Panda.
Aneh.
Tapi lebih aneh lagi begitu saya dengar suara pertamanya, "Halo..", suara itu sama persis seperti yang tadi saya bayangkan.
Suaranya soft kalo saya bilang. Tipikal suara cowok-cowok penyiar radio yang enak didenger.

1st conversation kami seperti pada umumnya. Banyak tanya, banyak bahan obrolan meskipun masih kagok dan malu-malu. Tapi yang bikin saya nyaman ngobrol sama Panda adalah selera humornya yang sama seperti saya.
Rasanya nggak bosen kami ngobrol. Sampe-sampe nggak sadar kalo durasi telponnya udah itungan jam.
Kebayang kan gimana komunikasi kami berikut-berikutnya kalo baru pertama ngobrol aja udah segitu lamanya?

Yeah,
slowly but sure saya mulai kenal dengan kepribadian dan keseharian Panda dari telpon-telponan dan SMSan. Dan selanjutnya kami jadi suka ngobrol lewat chatting di YM sambil webcam-an.
Amazing rasanya ketika ketemu sama seorang pria yang punya banyak kesamaan sama saya dari segi pemikiran, kesukaan dan passion. Rasanya seperti lagi ngaca tapi bayangan saya wujudnya laki-laki.
(Nah, lho?!)

Dan, ya... lama kelamaan tanpa kami sadari, komunikasi intens kami mulai menimbulkan getaran-getaran yang nggak biasa.
Kayak judul film India lah, "Kuch Kuch Hota Hai"... "Something happens with my heart".
Tapi waktu itu kami berdua sama-sama masih saling diam.
Mungkin masih malu-malu dan ragu-ragu kali ya.. Secara kami cuma ketemu lewat dunia maya, mentok-mentoknya ketemu di webcam, tapi bisa saling jatuh cinta.
Tapi emang kok ya, cinta bisa dateng dari mana aja dan nggak ada yang tau rencana Tuhan.
Akhirnya, di awal bulan Mei, Panda dan saya sepakat untuk meneruskan hubungan ini jadi lebih dari sekedar temen.
Yaiiiyyy!!!
Akhirnya punya pacar lagi!
Huahahaaaaa.... :))