Ceritanya ngerapel cerita nih. Hehe...
Rapak Pengantin
Jadi, seperti yang sudah saya dan Panda jadwal dan rencanakan, mumpung Panda pas lagi ke Surabaya, tanggal 17 Februari yang lalu, saya dan Panda sudah rapak di KUA.
Rapak itu semacam penegasan tentang pernikahan ato penyuluhan sebelum pernikahan, ada juga yang bilang sidang. Intinya saya dan Panda duduk di hadapan pak ketua KUA dan dilakukan pengecekan data-data kami yang sudah terdaftar, bener nggak data kami, ada penulisan yang salah nggak. Dan terakhir dikasih wejangan dalam mengarungi hidup berumah tangga.
Oiya, yang bikin harap-harap cemas pas rapak adalah kepastian tentang wali nikah saya. Secara Papa dan saya sudah lain agama, jadi nggak mungkin beliau yang menjadi wali dan menikahkan saya. So, kemungkinannya kalo nggak mas Tom (kakak saya) ya pake wali hakim. Yang jadi masalah adalah kami sekeluarga pengen mas Tom yang jadi walinya, sementara itu pak muhdin pernah bilang bahwa mas Tom belum tentu bisa jadi wali nikah. DepAg yang akan memutuskan siapa wali saya.
Dueeeeeeeeeeeeng!!!
Alhamdulillah, calon suami saya cukup keukeuh dan tau tentang agama. Bahwa seharusnya dalam kasus saya, memang mas Tom yang harus menjadi wali saya, kecuali kalo mas Tom nggak bisa baru pake wali hakim.
Perdebatanpun sempet terjadi antara Panda dan pak ketua KUA. Beliau sempet ngotot padahal Panda nanyanya biasa aja. Sementara saya udah remes-remes lutut Panda saking nderedegnya.
Sampe akhirnya pak ketua KUA memutuskan untuk menelpon tokoh agama dan orang yang lebih tau tentang aturannya menurut agama Islam. Dan, syukur alhamdulillah ternyata beliau bilang mas Tom yang jadi walinya.
Huaaahhh... rasanya langsung bernafas lega.
Alhamdulillah...alhamdulillah...alhamdulillah.
Setelah itu suasana mencair dan pak ketua KUA mulai nanya-nanya tentang perkenalan kami dimana, kapan ketemunya, sudah berapa lama kami berpacaran, sampai tiba-tiba beliau bertanya,
"Kalian kan berarti sudah pernah ketemu beberapa kali ya, kalian sudah pernah tidur berdua belum?"
Dziiiiiiiiiiiiiiiiing!!!
Pengen ketawa sekaligus terheran. Sumpah ga nyangka akan ditanya begitu. Huahahaaaaa...
Yang lebih lucu, pas akhirnya pak ketua KUA bilang kalo beliau orang bugis dan nyambung ngobrol sama Panda, beliau nunjuk cincin batunya sambil bilang,
"Besok kalo pulang, carikan bapak ini (sambil nunjukin cincin batunya) ya... Nggak usah yang besar-besar. Jangan lupa ya!"
Oalah, pak, pak...
Rapak Wali
Sebenernya, rapak wali itu sekaligus dulu waktu saya dan Panda rapak, tapi karna pada saat itu kami belum dapet keputusan siapa yang jadi wali nikah dan di hari itu juga mas Tom nggak bisa dateng ke KUA, maka rapak wali-nya menyusul.
Dan, tanggal 6 Maret kemaren, saya sama mas Tom dateng ke KUA buat rapak wali.
Alhamdulillah prosesnya cepet. Mas Tom cuma ditanyain tentang kebenaran data dan bener nggak dia kakak kandung saya. Setelah data clear, mas Tom disuruh nulis teks yang harus dia baca / hafalkan nanti waktu ijab kabul.
Di akhir perbincangan, pak ketua KUApun bertanya: Mas Bimo kapan ke sini lagi?
Saya: Lho, mas Bimo udah nggak ke sini lagi.
Pak KUA: Oo...jadi besok pas akad nikah langsung dateng ya?
Saya: Iya.
Pak KUA: Kalo telpon mas, jangan lupa ya... ini (sambil nunjuk cincin batunya). Jangan yang besar, yang sedang aja. Bapak suka batu-batu begini.
Saya: Oiya, pak... (sambil pengen garuk-garuk tembok).
Alhamdulillah urusan rapak udah bereeeessssssssss.
Semoga semua lancar sampai hari H.
Aamiin...